Ada Dini, Ada Pula Tak Bersensasi

Bisa ereksi tidak menjamin aktivitas seksual lancar. Ada ejakulasi yang bisa mengganggu. Paling sering ejakulasi dini. Pada lelaki muda, pengantin baru, normal bila ejakulasi muncul kelewat pagi. Tidak demikian kalau pada suami yang sudah panjang pengalaman seksnya. Namun, kalau si dini masih selalu datang, faktor kejiwaan sering menjadi penyebabnya. Kebiasaan beronani, salah satu faktor pembawanya. Sekarang banyak cara terapi ejakulasi dini. Mulai dari “terapi cubit” sampai terapi obat semprot.

Kebalikan dari ejakulasi dini ada ejakulasi tak kunjung keluar (retarded ejaculation). Sebagian disebabkan faktor kejiwaan. Lainnya karena penyakit sifilis, kencing manis, serta pengaruh obat golongan fenotiazid dan obat darah tinggi. Suami akan gusar sendiri bila ejakulasi tak kunjung terjadi.

 Ada pula kasus ejakulasi yang tak memberi sensasi (sexual anhedonia). Benar sudah berlangsung ejakulasi, namun tidak memberikan sensasi orgasme. Yang ini pun dirasakan percuma saja. Tak ubahnya istri yang gagal mengalami orgasme. Penyebabnya, umumnya penis yang kebas (penile anesthesia). Pada pria yang bersifat histerik atau obsesif sering mengalami keadaan demikian. Artinya acap terjadi pada mereka yang jiwanya abnormal. Selain bisa juga dialami oleh lelaki yang tulang belakangnya cedera, atau sistem saraf tepi (perifer) mengalami kemunduran. Kurang vitamin pemberi makan saraf salah satu penyebabnya. (Healthy Sexual Life). Sumber : Intisari-Online.com