KOMPAS.com — Gangguan ereksi sering menimbulkan rasa frustasi berat pada pria. Lagi pula, siapa sih pria normal yang rela kehilangan kemampuan seksualnya, sementara pasangannya normal saja?
Untuk
mendapatkan kembali "kejantanannya" itu, berbagai cara pun dicoba.
Mulai dari akupunktur hingga ramuan herbal. Tren kembali ke alam
menyebabkan penggunaan obat alami meningkat, termasuk untuk mengobati
disfungsi seksual (DE). Meski menggunakan bahan alami, pemakaian yang
melebihi dosis tetap bisa menyebabkan efek samping.
Para ahli
menyatakan, mengobati DE sendiri tanpa konsultasi dokter sangat
berbahaya. "Bila Anda mengalami impoten, hal pertama yang harus
dilakukan adalah diagnosis dokter," kata seorang ahli impotensi, Steve
Lamm, penulis buku The Hardness Factor. Menurutnya, mayoritas pria penderita DE memerlukan obat DE.
Namun,
ia tak menampik pria dengan tingkat DE menengah, yang merasa ereksinya
tidak sekeras biasanya, bisa dibantu dengan obat-obatan alami. Tapi,
obat alami apa saja?
Akupunktur
Walaupun
metode tusuk jarum ini telah dipakai untuk mengobati impotensi, belum
ada penelitian ilmiah yang dengan tegas mendukungnya. Pada tahun 2009,
ilmuwan Korea Selatan melakukan review pada beberapa kajian tentang akupunktur untuk mengatasi DE. Menurut mereka, akupunktur kurang efektif untuk mengobati DE.
Ginseng
Ginseng merah (red ginseng)
dari Korea sudah sejak lama dipakai untuk merangsang fungsi organ
seksual pria. Namun, baru sedikit penelitian ilmiah mengenai herbal yang
terkenal ini. Dalam studi terhadap 45 pria impoten, diketahui ginseng
merah berkhasiat menambah kekerasan ereksi. Diskusikan dengan dokter
sebelum mengonsumsi ginseng karena bahan ini bisa menyebabkan alergi
bila dipakai bersamaan dengan obat lain.
Ginko Biloba
Meski
lebih terkenal sebagai obat untuk meningkatkan daya ingat, tanaman ini
juga dipercaya berkhasiat memulihkan ereksi pada penderita DE.
Sayangnya, beberapa penelitian tidak memperlihatkan perbaikan kemampuan
ereksi meski sudah mendapat suntikan bahan aktif ginko.
Para
ahli menduga ginko tidak memperbaiki ereksi secara langsung. Namun,
kemampuannya memperbaiki peredaran darah memudahkan terjadinya
rangsangan erotik untuk menimbulkan libido.
Yohimbe
Sebelum Viagra dan obat DE lainnya ditemukan, dokter terkadang meresepkan obat herbal yohime (yohimbine hydrochloride) untuk pasien DE. Peran utamanya adalah meningkatkan pasokan darah ke jaringan erektil penis.
Namun,
banyak ahli meragukan keefektifan tanaman ini. Terlebih, tanaman ini
memiliki efek samping berupa tekanan darah tinggi, kecemasan, dan sakit
kepala. FDA merekomendasikan penggunaan yohimbe dengan resep.
Eurycoma Longifolia
Di
Indonesia, yang satu ini lebih dikenal sebagai pasak bumi. Selain
sebagai afrodisiak, beberapa penelitian menyebutkan bahwa pasak bumi
berkhasiat sebagai obat anti-malaria. Tanaman ini banyak ditemukan di
Kalimantan, Sumatera, dan Malaysia.
DHEA
Testoteron
sangat penting dalam fungsi seksual pria dan meningkatkan libido. Dua
hal tersebut diketahui rendah pada pria yang menderita DE. Penelitian
menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen yang mengandung DHEA (de-hydro-epi-androsterone)
bisa meningkatkan hasrat seksual. Akan tetapi, DHEA memiliki efek
samping menekan fungsi kelenjar di bagian otak. Keamanannya dalam jangka
panjang juga belum jelas.
Cordyceps Sinensis
Ini
merupakan jamur langka yang hanya hidup di dataran tinggi Tibet. Selain
meningkatkan stamina, konsumsi jamur ini dipercaya bisa meningkatkan
keperkasaan pria. Sebuah perusahaan suplemen kesehatan berhasil
memperoleh strain Cs-4 dari jamur mycelia cordyceps yang punya manfaat setara dengan jamur yang tumbuh alami. Penelitian menunjukkan, strain cordyceps
mampu meningkatkan fungsi seksual pada lansia dan memperpendek ambang
rangsangan sehingga ereksi lebih cepat terjadi. L
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2009/07/21/13245690/Yang.Alami.untuk.Menegakkan.si.Loyo
Untuk anda telah tersedia KOPI SIAGA . obat kuat kopi yang diracik ahlinya dan aman di konsumsi.